Pesugihan adalah usaha untuk mendapatkan kekayaan duniawi dengan cepat dan mudah melaui ritual-ritual, pengorbanan (wadal & tumbal) di tempat-tempat keramat. Mencari pesugihan tidak hanya dilakukan oleh orang-orang kaya tetapi mulai dari kalangan pejabat, usahawan, sampai pada masyarakat biasa. Alasan mereka untuk mencari pesugihan di antaranya adalah:
- Supaya usaha berjalan lancar
- Mendapat Jabatan atau mempertahankan Jabatan
- Mendapatkan harta berlimpah dengan mudah
Pesugihan bulu gendruwo memang kurang populer di masyarakat. Alasannya, untuk mendapatkan cukup sulit. Si peminat harus menyediakan masakan dari burung gagak yang diletakkan di bawah pohon gayam dan bertelanjang bulat.
Tukar janin adalah suatu proses pemindahan janin tersebut untuk diberikan kebangsa jin perempuan yang menginginkan keturunan. Dalam prosesinya jika wanita itu berhasil negosiasi dan anaknya di ikhlaskan untuk mereka(bangsa jin) rawat sebagai anaknya dengan catatan pantangannya tidak boleh diharap-harap lagi, maka bangsa jin tersebut akan memberikan imbalan berupa uang/perhiasan sebagai tanda keikhlasan pelaku ritual tersebut.
Tuyul (bahasa Jawa: thuyul) dalam mitologi Nusantara, terutama di Pulau Jawa, adalah makhluk halus berwujud anak kecil atau orang kerdil dengan kepala gundul. Penggambaran lainnya yang tidak disepakati semua orang adalah kulit berwarna keperakan, bersifat sosial (dalam pengertian memiliki masyarakat dan pemimpin), serta bersuara seperti anak ayam. Tuyul dapat dipekerjakan oleh seorang majikan manusia untuk alasan tertentu, terutama mencuri (uang). Untuk menangkal tuyul, orang memasang yuyu di sejumlah sudut rumah karena tuyul dipercaya menyukai yuyu sehingga ia lupa akan tugas yang dibebankan pemiliknya.
Kejadian tuyul dipercaya berasal dari janin orang yang keguguran atau bayi yang mati ketika lahir. Karena berasal dari bayi, karakter tuyul juga seperti anak-anak: gemar bermain (seperti laporan orang melihat sejumlah tuyul bermain pada tengah malam, dsb).
Tuyul Bibir Vertikal adalah jenis tuyul yang paling banyak dipelihara orang, biasanya tuyul ini hidup bersama sang majikan. Yang menarik si tuyul ini di anggap seolah - olah seperti anaknya sendiri. Tidur juga bersama sang majikan. Sehingga tidak jarang si tuyul ini kerap terlihat menyusu (Meminum ASIH) dari wanita yang ada dirumah tersebut, entah itu si ibu atau anak gadis dengan di sadari atau tampa di sadari oleh mereka.Oleh karean itu, kadang ada beberapa kasus jika si majikan pemilik tuyul memiliki anak gadis maka tidak jarang si anak gadis terebut tidak laku-laku atau susah mendapatkan jodoh.
Jika si anak gadis dari pemilik tuyul tidak laku lama tidak mendapatkan jodoh, itu lebih karena aura tuyul memperburuk aura positif dari anak gadis tersbut, Aura negatif yang ditimbulkan oleh tuyul tersebut terjadi karena seringnya tuyul ini dekat atau bersentuhan dengan gadis. Disisi lain, kadang si tuyul ini tidak rela jika anak gadis yang tiap malam menemaninya tidur dimiliki orang lain.
si tuyul ini merasa bahwa gadis tersebut adalah kakak yang harus menemaninya setiap saat, atau bahkan memberikan ASIH kepadanya sebagai ritual yang harus di lakoni tuyul menjelang tidur. hal ini yang sebenarnya menjadi sebab akan susah dapat jodohnya si anak gadis tersebut.
Kebiasaan yang lain adalah tuyul ini sering diajak-ajak jalan-jalan olej majikannya pada sore hari sebelum magrib menjelang, seperti layaknya hewan, tuyul ini diikat dan di ajak berkeliling oleh majikanya. Daerah tempat mereka jalan-jalan biasanya di dekat pasar tradisional. Si majikan duduk menunggu di suatu tempat, sedang si tuyul di biarkan mengembara di pasar tesebut untuk mengambil beberapa lembar uang pemilik para pedagang dan pada saat menjelang adzan magrib mereka akan kembali pulang.